Irwandi Fahruddin
Hentakan
kaki-kaki itu melangkah di jantungku
Entah
siapa perintah menghentak itu
Semakin
lama, semakin merayu
Tunas
tumbuh mengayunkan sepetak rindu tiada tara
Ber-arak
menuju hati
Menghentak
penuh keindahan
Aku
tak sendiri,
Bersama
senyum mendendang asa
Warna-warni
petuah bersemi
Aku
Jatuh
Cinta
Peluru
tajam kata-kata siap melesat hebat
Pedang
menguhunus kalimat meragu
Senjata
jatuh cinta menggelora dada
Kau
dan tameng berjaga jua
Jiwa
tak mampu menahan,
Lihai
berbuah bahagia
Kau
menyerah,
Kau
berbalas,
Kau
mencinta,
Suara
serak bahagia melantun
Bumi
sepakat dalam perisai
Kau,
milikku
Palopo, 20
September 2015
No comments:
Post a Comment