Temanku, ku lihat wajahmu penuh debu
gelisah
Hatimu memberontak nurani
Perahu layarmu tenggelam di laut merana
Untuk apa lagi kau tanam buah berduri
Menusuk setiap desah nafasmu
Memberimu senyum terluka
Hadiah untuk air mata
Bagaikan lautan yang menari
Janganlah duduk di kursi amarah
Kobaran api menyalakan semangatnya
Merantai jiwa yang putih
Janganlah duduk di atas bara api
Panasnya dunia menyiksa hidup
Sirami jiwa dengan kesejukan murni
Padamkan kobaran dengan laut suci
Irwandi Fahruddin
Makassar, 5 Juli 2011
No comments:
Post a Comment